Rabu, 18 Juni 2014

Manajemen SDM-PEMELIHARAAN HUBUNGAN DENGAN KARYAWAN

Pemeliharaan Hubungan dengan Karyawan
    A.            Tentang Motivasi
     B.            Kepuasan Kerja
     C.            Masalah stress
    D.            Komunikasi pegawai
     E.            Pengembangan Organisasi

    A.            MOTIVASI
                     1.            Pengertian Motivasi
a.       Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak.
b.      Motivasi hanya diberikan kepada manusia khususnya kepada para bawahan atau pengikut. (Melayu S.P. Hasibuan, 2001)
c.       Motivasi adl: Keadaan dlm pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
                     2.            Proses Timbulnya Motivasi (gabungan konsep kebutuhan,    dorongan, tujuan dan imbalan)
a.       Timbulnya kebutuhan tertentu  dan kebutuhan tersebut belum terpenuhi          dorongan untuk melakukan kegiatan
b.      Kebutuhan belum terpenuhi seseorang mencari jalan bagaimana memenuhi keinginannya.
c.       Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhan
d.      Melakukan evaluasi prestasi secara formal (oleh organisasi) tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan yang dilakukan secara bertahap
e.       Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran.
f.       Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian  seseorang tersebut dapat mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan yang mereka terima.
                     3.            Teori-teori Motivasi
Ada dua teori motivasi yaitu:
a.      Teori Kepuasan  (content theory :
         Teori ini berdasarkan pada faktor-faktor  kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya.
         Teori ini MENCARI TAHU kebutuhan apa yang DAPAT MEMUASKAN dan DAPAT MENDORONG SEMANGAT KERJA seseorang
1)      Teori hierarkhi kebutuhan
          Menurut teori ini, kebutuhan dan kepuasan identik dengan kebutuhan biologis dan psikologis yaitu berupa  material dan non material.
Dasarnya:  manusia merupakan makhluk yang keinginannya tak terbatas.
Alat Motivasinya:  Kepuasan belum terpenuhi dan kebutuhan berjenjang.

Hierarki kebutuhan menurut Maslow:
                                                          a).            Kebutuhan fisiologis (physiological needs)  
         Kebutuhan paling dasar (makan, minum, perumahan, pakaian, perumahan dan  keamanan)
                                                          b).            Kebutuhan rasa aman (safety needs)                       
         Kebutuhan keamanan dan perlindungan kecelakaan kerja, jaminan kelangsungan pekerjaan, JHT.
                                                          c).            Kebutuhan Sosial (social needs)
         Kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi, dan interaksi yang lebih dengan orang lain (kelompok kerja kompak,supervisi baik, rekreasi bersama)
                                                         d).            Kebutuhan Penghargaan (esteem need)
         Kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi, pengakuan kemampuan dan keahlian serta    efktivitas.
                                                          e).            Kebutuhan Aktualisasi Diri (self actualization        needs)
         Berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi sesungguhnya diri seseorang.

2)      Teori ERG (Existence, Reladness, and Growth)
Teori ERG (Existence, Relatedness, and Growth)   dari      Alfeder
Menurut Alferder :  kebutuhan cenderung meningkat sejalan dengan terpuaskannya  kebutuhan dibawahnya.

Tiga kelompok kebutuhan utama:
                                                                                                         1.            Kebutuhan akan keberadaan (kebutuhan dasar  yt makan, minum, pakaian, perumahan dan keamanan)
                                                                                                         2.            Kebutuhan akan afiliasi (relatedness needs)
Yaitu menekankan pentingnya hubungan Individu dan hubungan masyarakat di tempat bekerja.
                                                                                                         3.            Kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs)
Yaitu :Keinginan mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kemampuan pribadi

3)      Teori dua faktor dari Federick Herzberg
     Ada 2 faktor yang mempengaruhi sikap  seseorang terhadap pekerjaannya yaitu:
                                                                                                         1.            Faktor pemuas kerja (job satisfier) atau disebut “Motivator”.
           Meliputi:  Prestasi, Promosi, Pengakuan, Pekerjaan itu sendir PenghargaanTanggung jawab, Keberhasilan dalam bekerja, dan Pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
                                                                                                         2.            Faktor  penyebab  ketidakpuasan kerja disebut faktor higienis (hygiene factors).
                   Meliputi:  Gaji, Kondisi kerja, Status, Kualitas                             Supervisi (pengawas utama/pengontrolan tertinggi),Hubungan antar pribadi, Kebijakan dan administrasi kerja.

4)      Teori Motivasi Prestasi dari Mc Clelland
     Menyatakan:  Seseorang bekerja memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang  ada.
Ada 3 jenis kebutuhan:
                                                                                                      1.            Kebutuhan akan prestasi
                                                                                                      2.            Kebutuhan akan afiliasi
                                                                                                      3.            Kebutuhan akan kekuasaan

b.      Teori Motivasi Proses (process theory of motivation)
           Yang diharapkan : semua karyawan bekerja giat.
Jika harapan menjadi kenyataan: karyawan meningkatkan kualitas kerja
1)      Teori pengharapan (Expectancy theory) Teori pengharapan (expectancy theory)
              Yaitu: seseorang bekerja untuk merealisasikanharapan-harapan dari pekerjaan itu. 
2)      Teori Keadilan
              Yaitu : Keadilan merup akan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang.
Masukan (inputs) : tingkat pendidikan, keahlian, upaya, masa kerja, kepangkatan dan produktivitas.
Hasil (outcome) :  gaji, promosi , penghargaan, prestasi dan status.
3)      Teori penguatan    
Ada 3 jenis:
                                                                                                            1.            Penguatan Positif
         Berupa : penguat Primer (biologis : minum, makan) dan penguat skunder (penghargaan: hadiah, promosi, uang).
                                                                                                            2.            Penguatan Negatif
         Yaitu : Individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak menyenangkan dan menghindari perilaku tersebut dimasa mendatang.
                                                                                                            3.            Hukuman
         Dimaksudkan: untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan perilaku yang tidak akan diulang kembali.


     B.            KEPUASAN KERJA         
Pengertian Kepuasan Kerja : Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya.
Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yukl dikutip Moh. As’ad (1987) ada tiga macam teori kepuasan kerja :
                                 1.            Dicrepancy theory
           Sikap karyawan terhadap pekerjaan tergantung bagaimana   discrepancy itu dirasakannya.
                                 2.            Equity theory
Prinsip theory ini adalah bahwa orang akan merasa puas dan tidak             puas, tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan   (equity).
         3.            Two factor theory
Prinsip teori ini bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja       merupakan dua hal berbeda ARTINYA: kepuasan dan ketidakpuasan             terhadap pekerjaan tidak merupakan variabel yang kontinyu.

Frederick Herzberg tahun 1959, membagi situasi yang  mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaan menjadi dua kelompok:
         1.            Satisfiers/motivators
Adalah : situasi yang membuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja.
Terdiri :  achievement, recognition, work it self, responsibility, and advencement
         2.            Dissatisfiers (hygiene factors)
Adalah : faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri dari company policy and administration, supervision, technical, salary, interpersonal, relation, working condition,   job security and status.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
      1.            Menurut Harold E. Burt, faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja:
a.       Faktor hubungan antar karyawan
1)      Hubungan antar manajer dengan karyawan
2)      Faktor fisik dan kondisi kerja
3)      Hubungan sosial di antara karyawan
4)      Sugesti dari teman sekerja
b.      Faktor individual, hubungan dengan :
1)      Sikap orang terhadap pekerjaan.
2)      Usia orang dengan pekerjaan
3)      Jenis kelamin
c.       Faktor keadaan keluarga karyawan
d.      Rekreasi, meliputi pendidikan
      2.            Menurut Ghiselli dan Brown, faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan  kerja:
a.       Kedudukan Orang yang kedudukan pekerjaan lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada kedudukan rendah.
b.      Pangkat  Jika ada kenaikan upah, maka ada yang beranggapan sebagai kenaikan pangkat.
c.       Umur  Umur 25 s/d 34 th dan 40 s/d 45 th adalah umur yang biasa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaannya.
d.      Mutu pengawasan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan dan hubungan yang lebih baik dari pimpinan ke bawahan sehinggakaryawan merasa bahwa dirinya bagian terpenting dari organisasi.

    C.            STRES
Pengertian Stres : Stres adalah konsekuensi setiap tindakan dan       situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan             psikologis dan fisik     yang berlebihan pada seseorang.        

Penyebab Stres
Penyebab stres (John Suprihanto, 2003)
      1.            Penyebab fisik, meliputi:
a.       Kebisingan
b.      Kelelahan
c.       Pergeseran kerja (Mengubah pola kerja yang terus menerus)
d.      Jetlag (jenis kelelahan yang disebabkan oleh perubahan waktu sehingga mempengaruhi irama tubuh seseorang)
e.       Suhu dan kelembaban
      2.            Beban kerja
            Penyebabnya:
a.       Tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi
b.      Kecepatan kerja terlalu tinggi
c.       Volume kerja terlalu banyak
      3.            Sifat pekerjaan
            Penyebabnya:
a.       Situasi baru dan asing
b.      Ancaman pribadi
c.       Percepatan (ketidakmampuan seseorang untuk memacu pekerjaan)
d.      Ambiguitas (kurangnya kejelasan terhadap apa yang harus dilakukan)
e.       Umpan balik (standar kerja yang tidak jelas membuat kary tidak puas krn tidak tahu prestasi)
       4.            Kebebasan
            Kebebasan yang diberikan kepada karyawan belum tentu menyenangkan            karyawan merasa ada ketidak pastian dan ketidak mampuan
      5.            Kesulitan
            Meliputi : kesulitan-kesulitan dirumah, ketidak cocokan suami         istri (keuangan, perceraian)    

Strategi Manajemen Stres
            Stres ringan menguntungkan organisasi karena mendesak karyawan untuk melakukan tugas lebih baik.
            TETAPI bila stres terlalu tinggi atau stres ringan       yang    berkepanjangan membuat kinerja karyawan menurun.

Pendekatan dalam mengelola stres
a.       Pendekatan individu
1)      Karyawan berusaha mengurangi level stresnya
        Dengan cara:   »   pengelolaan waktu (tidak tergesa-gesa)
2)      Latihan fisik (kondisi tubuh lebih prima)
3)      Latihan relaksasi
4)      Dukungan sosial
b.      Pendekatan Organisasi
     Beberapa penyebab stres adalah TUNTUTAN TUGAS dan PERAN  serta STRUKTUR ORGANISASI yang semuanya dikendalikan manajemen, sehingga FAKTOR-FAKTOR itu dapat diubah.
Strategi yang digunakan:
1)      Seleksi dan penempatan
2)      Penetapan tujuan
3)      Redesain pekerjaan
4)      Pengambilan keputusan partisipatif
5)      Komunikasi organisasional
6)      Program kesejahteraan

    D.            KOMUNIKASI PEGAWAI
Pengertian
  Komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aktivitas yang selalu hadir (tidak pernah absen)
  karena komunikasi adalah sarana yang digunakan para pegawai, baik secara formal maupun informal, untuk berdiskusi, bertukar pikiran, membuat laporan kepada atasan, memberikan arahan kepada bawahan dan sebagainya. 
Azas Komunikasi
  AZAS penting dalam komunikasi adalah bahwa makna terletak pada orang bukan pada pesan yang disampaikan (Berlo, 1960; Mulyana, 2001).
  ARTINYA: Orang memberikan makna pada pesan yang sampai padanya. Pesan tidak akan memiliki arti apapun apabila orang yang menerima pesan tersebut tidak melekatkan makna pada pesan tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses komunikasi harus berorientasi pada lawan bicaranya (receiver oriented).
Pentingnya Komunikasi Pegawai Dalam Organisasi
  Komunikasi bagi organisasi sama pentingnya seperti aliran darah dalam tubuh manusia. Apabila manusia mengalami gangguan pada pembuluh darahnya (menyempit atau melebar) maka akan mengganggu efisiensi peredaran darah, begitu juga halnya dengan organisasi apabila terjadi organisasi apabila terjadi gangguan dalam aktivitas komunikasinya maka akan mengakibatkan terganggunya efisiensi organisasi tersebut.
  Pentingnya komunikasi dalam organisasi ditegaskan oleh Koehler et al. (1976) bahwa dalam organisasi, komunikasi merupakan perekat yang mengeratkan hubungan antara pimpinan dan bawahan.
  Komunikasi yang efektif akan mendorong timbulnya prestasi kerja yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan kerja para pegawai, karena pegawai yang mengerti dan memahami       pekerjaannya akan lebih dapat bekerja dengan baik yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka. Sedemikian pentingnya komunikasi yang efektif bagi suatu organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar