A. PELATIHAN SDM
Pengertian Pelatihan SDM
Menurut
Bernadian dan Rusell dikutip Cardoso (1999) pelatihan SDM adalah : setiap usaha
untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggung jawabnya atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
pekerjaan.
Tujuan Pelatihan SDM
a.
Memperbaiki
kinerja
Pelatihan dibutuhkan untuk
mengisi kekurangan kinerja sesungguhnya dan kinerja prediksi karyawan.
b.
Memutakhirkan
keahlian para karyawan
Untuk memastikan karyawan
dapat secara efektif menggunakan-menggunakan
teknologi baru.
c.
Mengurangi
waktu belajar
d.
Memecahkan permasalahan operasional
e.
Promosi
karyawan
Pelatihan adalah kunci
dalam pengmbangan karier
f.
Orientasi
Karyawan Terhadap Organisasi
g.
Memenuhi
kebutuhan pertumbuhan pribadi
Manfaat Pelatihan
a.
Meningkatkan
kuantitas dan kualitas produktivitas.
b.
Mengurangi
waktu belajar karyawan agar mencapai standar kinerja yang dapat
diterima.
c.
Menciptakan
sikap loyalitas dan kerjasama yang lebih
menguntungkan.
d.
Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan perencanaan SDM.
e.
Mengurangi
jumlah dan biaya kecelakaan kerja
f.
Membantu
karyawan dalam peningkatan dan pengembangan
pribadi.
Tahap-tahap Pelatihan (cardoso, 1999)
A.
Tahap I, Penentuan kebutuhan pelatihan
1.
Mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi yang relevan perlu/tidaknya pelatihan.
2.
Terdapat 3
macam kebutuhan pelatihan :
a.
General treatment need,
kebutuhan pelatihan pegawai
suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan data kinerja pegawai
b.
Observable performance discrepancies
Kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai permasalahan,
wawancara, daftar pertanyaan, dan evaluasi /penilaian pekerja dengan meminta pekerja
mengawasi sendiri hasil kerjanya.
c.
Future human resources needs.
Adalah kebutuhan pelatihan tidak berkaitan dengan ketidak
sesuaian kinerja, tetapi lebih berkaitan dengan kebutuhan SDM diwaktu YAD.
B.
Tahap II, Desain Program
Pelatihan
Jika pelatihan merupakan solusi terbaik, manajer/supervisor memutuskan program pelatihan yang tepat.
C.
Tahap III, Evaluasi program pelatihan
1.
TUJUAN
pelatihan, menguji apakah pelatihan tsb efektif dalam mencapai sasaran yang ditetapkan.
2.
AGAR
EFEKTIF, pelatihan harus dimaksudkan untuk
memperbaiki kekurangan keterampilan.
Metode Pelatihan
Ketepatan
METODE pelatihan tergantung pada TUJUAN.
Menurut
Bernardian Russell (1993) matode palatihan ada 2 katagori:
a.
Informational
Methods
Metode ini menggunakan
pendekatan satu arah yaitu informasi disampaikan peserta melalui pelatih.
Teknik yang dipakai :
kuliah, presentasi audiovisual, self directed learning.
b.
Experiental
methods
Adalah
metode yang mengutamakan komunikasi
yang luwes, fleksibel, dan lebih dinamis, baik dengan instruktur, dengan sesama
pserta, dan langsung menggunakan alat-alat yang tersedia.
Misal: computer
Bersifat
fasilitatif dan berorientasi pada para pekerja.
Contoh: Diskusi
kelompok, studi kasus dsb
B. PENGEMBANGAN SDM
Pengertian Pengembangan SDM
a.
Menurut Fillipo dalam bukunya Personnel Management
“Pengembangan” adalah usaha-usaha peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan.
b.
Pengembangan
SDM adalah penyiapan manusia atau karyawan untuk memikul tanggung jawab lebih
tinggi dalam organisasi atau perusahaan.
1.
Pengembangan SDM berhubungan erat dengan peningkatan
kemampuan intelektual melaksanakan pekerjaan lebih baik
2.
Pengembangan SDM berpijak pada fakta bahwa setiap TK membutuhkan Pengetahuan,keahlian, dan
keterampilan yang lebih baik
3.
Fokus pada KEBUTUHAN jangka panjang dan HASIL diukur dalam waktu jangka panjang
Tujuan Pengembangan SDM
Tujuan
Pokok adalah : meningkatkan
kemampuan , keterampilan, sikap dan tanggung jawab karyawan sehingga lebih
efektif dan efisien dalam mencapai SASARAN PROGRAM dan
TUJUAN ORGANISAS.
Menurut Andrew E. Sikula ada 8 jenis tujuan pengembangan SDM :
1.
Productivity (dicapainya produktivitas personel dan
organisasi).
2.
Quality (meningkatkan kualitas produk)
3.
Human resources
planning (melaksanakan perencanaan SDM)
4.
Moral (meningkatkan semangat dan tanggung jawab
personel).
5.
Indirect compensation (meningkatkan
kompensasi secara tidak langsung)
6.
Health and safety (memelihara
kesehatan mental fisik)
7.
Obsolescence prevention (mencegah
menurunnya kemampuan personel)
8.
Personal
Growth (meningkatkan kemampuan individual personel)
Manfaat
Pengembangan SDM
1.
Meningkatkan
kepuasan para karyawan
2.
Mengurangi
pemborosan (kecermatan tugas,meningkatkan kerjasama, meningkatkan tekat mencapai sasaran)
3.
Mengurangi
ketidak hadiran pegawai
4.
Memperbaiki
metode dan sistim kerja
5.
Meningkatkan
tingkat penghasilan
6.
Mengurangi
biaya-biaya lembur
7.
Mengurangi
biaya pemeliharaan mesin-mesin
8.
Mengurangi keluhan pegawai
9.
Mengurangi kecelakaan kerja
10.
Memperbaiki komunikasi
11.
Meningkatkan pengetahuan pegawai
12.
Memperbaiki moral pegawai
13.
Menimbulkan kerjasama yang baik
Tahap – tahap Pengembangan SDM
Menurut Sondang , 2008 tahap-tahap pengembangan SDM :
1.
Penentuan
Kebutuhan
2.
Penentuan
Sasaran
3.
Penetapan
Isi Program
4.
Identifikasi
Prinsip-prinsip Belajar
5.
Pelaksanaan
Program
6.
Penilaian
Pelaksanaan Program
Tahap I Penentuan Kebutuhan
1.
Tersedianya
anggaran untuk membiayai kegiatan pengembangan. BEBAN ORGANISASI
2.
Perlu
adanya jaminan bahwa pengembangan SDM diselenggarakan jika kebutuhan untuk itu ada.
3.
Identifikasi
kebutuhan pengembangan SDM:
a.
Satuan
organisasi yang mengelola SDM
b.
Para
manajer berbagai satuan
c.
Para
karyawan ybs
Tahap
II . Penentuan Sasaran
1.
Berdasarkan
analisis pengembangan SDM, berbagai sasaran ditetapkan.
2.
Sasaran
dinyatakan sejelas dan sekonkret mungkin baik bagi pelatih maupun peserta.
3.
Manfaat
mengetahui sasaran :
a.
Menjadi
tolok ukur berhasil/tidaknya program
pengembangan.
b.
seperti
isi program dan metode yang digunakan
Tahap
III, Penetapan Isi Program
1.
Sudah
diketahui sasaran yang akan dicapai.
2.
Salah satu
sasaran yang ingin dicapai,mengajarkan keterampilan tertentu yang pada umumnya
berupa keterampilan baru yang belum dimiliki oleh karyawan.
3.
Keterampilan
dapat melaksanakan tugas dengan baik
Tahap IV, Identifikasi Prinsip-prinsip Belajar
1.
HASIL
AKHIR menjadi tolok ukur TEPAT/TIDAKNYA prinsip-prinsip belajar yang ditetapkan dalam program
pengembangan SDM.
2.
HARAPAN,
berlangsungnya proses belajar mengajar
yang CEPAT
prinsip belajar sudah tepat
Tahap
V, Pelaksanaan Program
1.
Penyelenggaraan
program pengembangan SDM bersifat SITUASIONAL ARTINYA: penekanan pada
perhitungan kepentingan organisasi dan kebutuhan para peserta.
2.
Teknik
pelatihan dan pengembangan SDM
:
a.
Pelatihan dalam jabatan yt peserta dilatih langsung ditempatnya bekerja.
b.
Rotasi pekerjaan,
yt para karyawan dilatih mengerjakan beraneka ragam tugas.
c.
Sistem magang, ada 4 bentuk:
1)
Seorang
karyawan belajar dari karyawan lain yang dianggap lebih berpengalaman dan mahir.
2)
Coaching, seorang pemimpin mengajarkan cara-cara
yang benar kepada bawahan, di tempat pekerjaan dan ditiru oleh peserta pelatihan.
3)
Menjadi
asisten pejabat yang lebih tinggi.
4)
Penugasan
karyawan untuk duduk dalam berbagai panitia.
d.
Sistem ceramah, dapat dilakukan dengan berbagai variasi.
Misal
: tanpa tanya jawab, tanpa/dengan alat
peraga (slide, film, OHP, proyector LCD).
e.
Pelatihan Vestibul
Adalah: metode pelatihan dan pengembangan untuk
meningkatkan keterampilan , terutama
yang bersifat teknikal, ditempat
pekerjaan, tetapi tanpa mengganggu kegiatan organisasi sehari-hari.
f.
Role Playing
Metode
ini digunakan jika sasaran pelatihan dan pengembangan BUKAN terutama
peningkatan KETERAMPILAN tetapi yang menyangkut KEPERILAKUAN yt menumbuhkan
sikap EMPATI dan melihat sesuatu dari kaca mata orang.
g.
Study Kasus, mempunyai 2 makna:
1)
Mempelajari
situasi problematik tertentu dan cara orang lain mengatasi situasi tsb.
2)
Peserta
dapat menganalisis problematik ttg
cara-cara terbaik mengatasinya.
h.
Pelatihan laboratorium
Dengan tukar-menukar pengalaman, pemahaman perasaan, perilaku,
persepsi dan reaksi orang lain dalam berinteraksi dalam pekerjaan.
i.
Belajar sendiri
Melalui, buku pedoman,
buku petunjuk, video, disket dll.
Tahap VI Penilaian Pelaksanaan Program
1.
Pelaksanaan
dikatakan berhasil jika dalam diri peserta pengembangan terjadi proses TRANSFORMASI.
2.
Transformasi
berangsung dengan baik jika:
a.
Peningkatan
kemampuan dalam melaksanakan tugas.
b.
Perubahan
perilaku yang tercermin pada sikap,
disiplin dan etos kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar