Rabu, 29 Oktober 2014

MIS-Prototype


            Prototipe (prototype) adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem yang sudah dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal saja. Setelah beroperasi. Proses membuat rancangan awal, mencoba, memperhalusnya, dan mencobanya kembali disebut proses pengembangan sistem yang iteratif (iterative) karena langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membuat sistem dapat diulangi beberapa kali. Pembuatan prototipe lebih iteratif daripada metode siklus hidup yang biasanya, dan secara aktif mendukung perubahan pada rancangan sistem. Dikatakan bahwa pembuatan prototipe teleh menggantikan pengerjaan ulang tak terencana dengan iteraksi yang terencana, dengan setiap versi yang terbaru semakin merefleksikan kebutuhan penggunanya.
            Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.

Jenis-jenis Prototipe
Satu  pertanyaan umum yang sering kali ditanyakan masyarakat ketika pertama kali mendengar tentang prototipe komputer adalah, “Apakah prototipe akan menjadi sistem aktual nantinya?” Jawabannya adalah “tergantung.”
            Terdapat dua jenis prototipe yaitu: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionary prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi, satu prototipe evolusioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requirements prototype) dikembangkan sebagai  satu cara untuk mendefinisikan persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinnikan pemroses yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai melalui sistem aktual.

Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe (prototyping) meliputi pengembangan sistem uji coba yang cepat dan murah untuk evaluasi oleh pengguna akhir. Lewat interaksi dengan prototipe, para pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih baik mengenai kebutuhan informasi mereka. Prototipe yang telah disetujui oleh pengguna dapat digunakan sebagai patokan untuk membuat sistem versi finalnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQyBbzh28MlHwT0Mq0ffT9bLodVJiiFHOub7cGlz5kfrxHLZ3fha6PD2m1-_RplgK5FzrN3CXDfsCBt8jUwu0vsv91hjDn2O2CB4PHE7-N-8ycSfREmzkYGgos3cZPqKDY5G8evTjDrhY/s400/lofiproto.png
 
           

Langkah-langkah dalam Pembuatan Prototipe
PENGEMBANGAN PROTOTIPE JENIS I
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe

MENGEMBANGKAN PROTOTIPE JENIS II
1. Mengkodekan sistem operasional
2. Menguji sistem operasional
3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
4. Menggunakan sistem operasional

Singkatnya
Langkah 1: mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna. Perancangan sistem (biasanya spesialis sistem informasi) bekerja cukup lama dengan pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguna.
Langkah 2:  mengembangkan prototipe awal. Perancangan sistem dengan cepat membuat prototipe yang fungsional, menggunakan perangkat-perangkat untuk menciptakan peranti lunak dengan cepat.
Langkah 3:  menggunakan prototipe. Penggunakan didorong untuk bekerja  dengan sistem tersebut untuk seberapa baik prototipe itu memenuhi prototipe itu.
Langkah 4: merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat sistem mencatat semua perubahan yang diminta pengguna dan memperhalus prototipe berdasarkan permintaan tersebut. Setelah prototipe direvisi, siklus kembali ke Langkah 3 dan 4 diulangi terus hingga penggunanya merasa puas.

Keuntungan dan Kerugian dari Pembuatan Prototipe
            Pembuatan prototipe paling bermanfaat ketika terdapat beberapa ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi rancangannya, dan sering digunakan untuk merancangan sistem informasi antarmuka pengguna akhir (end-user interface), atau bagian dari sistem yang berinteraksi dengan pengguna, seperti tampilan online dan layar masukan data, laporan, atau halaman Web. Karena pembuatan prototipe mendorong penggguna akhir terlibat secara mendalam di seluruh siklus hidup pengembangan sistem, maka pembuatan prototipe lebih berpeluang menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna.

Daya Tarik Prototyping
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah

Potensi Kegagalan Prototyping
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik

Penerapan yg Berprospek Baik untuk Prototyping
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar