Prototipe (prototype) adalah versi sistem informasi atau bagian
dari sistem yang sudah dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model
awal saja. Setelah beroperasi. Proses membuat rancangan awal, mencoba,
memperhalusnya, dan mencobanya kembali disebut proses pengembangan sistem yang
iteratif (iterative) karena langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membuat
sistem dapat diulangi beberapa kali. Pembuatan prototipe lebih iteratif
daripada metode siklus hidup yang biasanya, dan secara aktif mendukung
perubahan pada rancangan sistem. Dikatakan bahwa pembuatan prototipe teleh
menggantikan pengerjaan ulang tak terencana dengan iteraksi yang terencana,
dengan setiap versi yang terbaru semakin merefleksikan kebutuhan penggunanya.
Prototipe
memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan
berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan
Prototyping.
Jenis-jenis Prototipe
Satu
pertanyaan umum yang sering kali ditanyakan masyarakat ketika pertama
kali mendengar tentang prototipe komputer adalah, “Apakah prototipe akan
menjadi sistem aktual nantinya?” Jawabannya adalah “tergantung.”
Terdapat
dua jenis prototipe yaitu: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionary
prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh
fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini
kemudian dilanjutkan produksi. Jadi, satu prototipe evolusioner akan menjadi
sistem aktual. Akan tetapi, prototipe
persyaratan (requirements prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan
seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinnikan
pemroses yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan,
prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai
melalui sistem aktual.
Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe
(prototyping) meliputi pengembangan
sistem uji coba yang cepat dan murah untuk evaluasi oleh pengguna akhir. Lewat
interaksi dengan prototipe, para pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih
baik mengenai kebutuhan informasi mereka. Prototipe yang telah disetujui oleh pengguna
dapat digunakan sebagai patokan untuk membuat sistem versi finalnya.
Langkah-langkah dalam Pembuatan Prototipe
PENGEMBANGAN
PROTOTIPE JENIS I
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe
MENGEMBANGKAN PROTOTIPE JENIS II
1. Mengkodekan sistem operasional
2. Menguji sistem operasional
3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
4. Menggunakan sistem operasional
1. Mengkodekan sistem operasional
2. Menguji sistem operasional
3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
4. Menggunakan sistem operasional
Singkatnya
Langkah 1: mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna. Perancangan sistem (biasanya
spesialis sistem informasi) bekerja cukup lama dengan pengguna untuk
mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguna.
Langkah 2: mengembangkan prototipe awal.
Perancangan sistem dengan cepat membuat prototipe yang fungsional, menggunakan
perangkat-perangkat untuk menciptakan peranti lunak dengan cepat.
Langkah 3: menggunakan prototipe. Penggunakan
didorong untuk bekerja dengan sistem
tersebut untuk seberapa baik prototipe itu memenuhi prototipe itu.
Langkah 4: merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat sistem mencatat semua
perubahan yang diminta pengguna dan memperhalus prototipe berdasarkan
permintaan tersebut. Setelah prototipe direvisi, siklus kembali ke Langkah 3
dan 4 diulangi terus hingga penggunanya merasa puas.
Keuntungan dan Kerugian dari Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe paling bermanfaat
ketika terdapat beberapa ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi
rancangannya, dan sering digunakan untuk merancangan sistem informasi antarmuka pengguna akhir (end-user interface), atau bagian dari
sistem yang berinteraksi dengan pengguna, seperti tampilan online dan layar masukan data, laporan, atau halaman Web. Karena
pembuatan prototipe mendorong penggguna akhir terlibat secara mendalam di
seluruh siklus hidup pengembangan sistem, maka pembuatan prototipe lebih
berpeluang menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna.
Daya Tarik Prototyping
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
Potensi Kegagalan Prototyping
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
Penerapan yg Berprospek Baik untuk Prototyping
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar