Senin, 27 Oktober 2014

Advantage

1.Absolute advantage theory
            Adam Smith mengemukakan teori absolute advantage (keunggulan mutlak) sebagai berikut. Setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute advantage), serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak (absolute advantage). Secara matematis, teori absolute advantage dari adam smith dapat diilustrasikan dengan data hipotesis sebagai berikut.


Keuntungan yang diperoleh karena perdag antar negara
n  Bagi Indonesia
¨  Tanpa perdag à 150 B = 25 K
¨  Dengan perdag int à 150 B = 30 K
n  Bagi mals
¨  Tanpa perdag à 30 K = 15 B
¨  Dengan perdg int à 30 K = 150 B
            Dari tabel diatas, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi beras, sedangkan keunggulan mutlak malay dalam produksi karet.
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa negara Indonesia menghasilkan lebih banyak beras dibandingkan dengan negara Malay sehingga dalam hal ini negara Indonesia memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan beras terhadap negara Malay. Sementara itu, negara malay lebih banyak menghasilkan mobil dibandingkan dengan negara Indonesia, dalam hal ini negara Malay memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan Karet.
Dengan demikian, jika kedua negara itu sepakat untuk melaksanakan perdagangan, sebaiknya negara Indonesia mengekspor beras dan mengimpor karet dari negara Malay. Sebaliknya, negara Malay mengekspor karet ke negara Indonesia dan mengimpor  beras dari negara Indonesia.

2.Theory Comparative advantage
            Suatu negara akan mengekspor hasil produksi yang daripada terdapat keuntungan yang lebih besar (comparative advantage) dan mengimpor barang yang keuntungan produksinya lebih kecil (comparative advantage).
Menurut teori comparative advantage, suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien.
   

n  Indonesia
¨  Kemampuan FP dlm hasilkan karet : 100/25 atau 4x kemampuan FP Malsy
¨  Kemampuan FP dlm hasilkan KS : 50/20 atau 5/2=2,5 kemampuan FP Malsy
Artinya : Indonesia memp keunt komp dalam hasilkan Karet
¨  Spesialisasi hasilkan karet (yg memp keunt komp)
n  Malaysia
¨  Kemampuan FP dlm hasilkan karet : 25/100 atau 0.25 kemampuan FP ind
¨  Kemampuan FP dlm hasilkan KS : 20/50 atau 0,4 kemampuan FP Ind
Artinya : Malaysa memp keunt komp dalam hasilkan Kelapa sawit
¨  Spesialisasi hasilkan Kelapa sawit (yg memp keunt komp)

n  Teori dari Ricardo ini berpegang pada asumsi – asumsi sebagai berikut:
a.       Bahwa teori ini didasarkan atas labour theory of value ( bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan barang tersebut).
b.      Bahwa perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang (barter).
c.       Tidak diperhitungkan biaya daripada pengangkutan dan lainnya di dalam pemasaran.
d.      Produksi dijalankan dengan biaya yang tetap.
e.       Bahwa faktor produksi sama sekali tidak mobil antar negara.

            Perbedaan kedua teori tersebut : Dasar pemikiran Ricardo mengenai penyebab terjadinya perdagangan antarnegara pada prinsipnya sama dengan dasar pemikiran dari Adam Smith, namun berbeda pada cara pengukuran keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan perbedaan absolutnya. Jadi, beda dari kedua teori diatas terletak pada biaya mutlak dan biaya relatif untuk memproduksi barang/ jasa.



3.Cost Comparative Advantage
Negara
Produksi
1 kg gula
1 m kain
Indonesia
3 hari kerja
4 hari kerja
Cina
6 hari kerja
5 hari kerja

Perhitungan Cost Comparative
Perbandingan Cost
1 kg gula
1m kain
Indonesia/Cina
3/6 HK
4/5 HK
Cina/Indonesia
6/3 HK
5/4 HK

            Berdasarkan perbandingan cost comparative advantage dapat dilihat bahwa tenaga kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam produksi 1 kg gula (3/6 atau ½ hari kerja) daripada produksi 1 meter kain (4/5 hari kerja). Hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula.
Sebaliknya, tenaga kerja Cina ternyata lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam produksi 1 meter kain (3/6 hari kerja)daripada produksi 1 kg gula (6/3 atau 2/1 hari kerja). Hal ini mendorong Cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.




4.Oppurtinity cost
n  Production Possibilities Curve (PPC)
n  Kurva transformasi (transformation curve)
n  Marginal Rate of Transformation (MRT)


1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa
    Borgata Hotel 통영 출장안마 Casino & Spa is the premier 광주 출장마사지 Atlantic City casino resort 안양 출장마사지 with 2,000 rooms and suites, 2,300 hotel 아산 출장마사지 rooms, a variety of dining 서귀포 출장샵 options and

    BalasHapus